Apa yang anda pikirkan? (Edisi 1)

Apa yang anda pikirkan? 
Judul postingan ini bukanlah merupakan hal baru yang terucap dari bibir para pembaca yang sering bercengkerama dengan jejaring sosial Facebook. Berkat kotak komentar "apa yang anda pikirkan?" maka berbagai inspirasi hadir untuk menulis rentetan perjalanan kehidupan dalam sebuah goresan yang bila dipandang dari kacamata sastra berada dibawah garis kualitas. Semoga tulisan dapat membuat anda terhibur dan terinspirasi....

Malam Dalam Balutan Bintang
Hiasan Indah Persada Alam
Gemerincing Jangkrik Membahana
Menemani Cahaya Bulan
Tapi Tak Ada Yang Menemani Ku Saat Ini
Dimanakah Dirimu Jantung Hatiku?
post on Facebok : 14 November 2013


Don't Look Me Like That

I Have No Idea What I Have To Do Today

Just Go Away From Here, Because I am not alone

But Let Me Keep Your Smile In My Pocket

So I Can Feel It For My Sleep Tonight
post on Facebok : 14 November 2013

Permata Sebenarnya Adalah Sebuah Batu
Batu Yang Sangat Indah
Sehingga Setiap Orang Menginginkannya
Meskipun Indah, Tapi Batu Tetaplah Sebuah Batu
Tidak Ada Yang Dapat Mengubahnya
Post on Facebook : 7 November 2013 

Di Suatu Waktu Pasti Semua Akan Berakhir

Bukan Untuk Siapapun tapi untuk kamu

Tidak duduk seperti ini bermodalkan sebatang rokok dan segelas kopi

Membalikan lembaran-lembaran buku

Memikirkan tentang apa yang harus dituliskan
Post on Facebook : 26 Agustus 2010

Di lembah rindu ini...
pertama kali hujan mengguyur membasahi bumi
Di lembah rindu ini.....
Pertama kali diri ini basah dalam kerinduan
Dilembah rindu ini...
Tak henti-hentinya aku memikirkanmu
Post on Facebook : 5 November 2013 


puisi

Menjadi hamba atas waktu
Entah telah berapa kali ?
Entah untuk berapa lama ?
Post on Facebook : 11 Oktober 2013
 



Hamparan Emas Padi Menguning di Lembah Krayan
Tatkala gadis manis Lundayeh sedang menuai padi
Dikala para pemuda dan pemudi menapaki jejak menuju menara gading
Dalam bimbingan Sang Guru beridentitas SM-3T Undana 2012
Rentetan 365 hari episode memanusiakan manusia
Ada tangisan yang menandakan betapa berartinya sebuah pertemuan
Krayan,
telah kutepati janjiku
ku coba memekarkan alam dan seisinya yang terdapat di dalam mu
Hanya sebatas itulah kemampuanku
Sampai bertemu lagi
Post on Facebook 29 Sept 2013
@ Bandara Juwata Tarakan, Pukul 04:01


Pertemuan pertama menyisakan rasa penasaran
Pertemuan kedua menyisakan rasa rindu
Petemuan selanjutnya membuat ku terbelenggu dalam sebuah episode berjudul memori
Maaf...
Kalau diizinkan aku tidak ingin menjadi bagian dari sinetron duniawi ini
Jika memang menjadi bagian dari elemen memanusiakan manusia membutuhkan pengorbanan
Wah...!! Berat..!!!
Tapi harus diputuskan
Yang terpenting adalah terus melayani 1001 anak bangsa
Semenit kedepan masih saja sebuah rahasia yang belum terkuak
Post on Facebook : 26 Agustus 2013

Sang mentari masih saja bersembunyi dibalik kabut
Rambut panjang terurai membelai jalan bebatuan
Hentakan kaki memecah cakrawala
Ada yang datang
Ada yang pergi
Hanya untuk kehidupan ini
Post on Facebook : 31 Juli 2013

Kita punya destinasi yang sama
Kalau telah tiba, jangan lupa siapkan untuk kami semua
Post on Facebook : 15 November 2012

Ada hal tertentu yang akan datang dengan sendirinya
Tanpa kita harus bersusah payah menjemputnya
Setuju atau tidak, itu hanya persoalan kebetulan
Post on Facebook : 22 Juni 2012

Aku hanya mengolah apa yang telah engkau hasilkan
Sedapat mungkin, aku hanya mampu memperjuangkannya
Tapi bukan mengubah apa yang telah engkau hasilkan dengan jerih payah mu sendiri
Bukankah engkau harus bangga dengan apa yang engkau hasilkan?
Entah baik maupun buruk
Ingatlah, apapun keputusan hari ini, tidak menjamin kesuksesan mu di masa depan
Satu lagi hal yang penting, pintu sukses berada didepanmu ketika engkau gagal
Post on Facebook : 8 Juni 2012

Yang sudah ditetapkan, biarlah tetap seperti itu
Jangan mengubah apapun
Tinggal kesetiaan kita menunggu waktu untuk membuktikannya menjadi nyata
Post on Facebook : 29 Februari 2012

 
 Hari ini baru aku sadar, kalau sebenarnya aku bukan siapa-siapa 

Tapi aku yakin suatu saat nanti Engkau akan menyadari kalau engkau telah membuat keputusan yang paling fatal dalam hidupmu

Post on Facebook: 20 Februari 2012



Semilir angin senja berarak membawa kepingan awan
Entah kabar alam apa yang ingin disampaikannya
Memberitakan bahwa hari sudah gelap atau hujan masih ingin hadir memenuhi undangannya
Pentingkah untuk dipikirkan?
Terserah apa kata-Mu Sang Khalik
Kami pasrah pada-Mu
Yang pastinya saat ini, ku yakin Engkau melihat diriku sedang menikmati secangkir kopi
Dalam tiap tegukannya, aku mencoba merangkai mozaik-mozaik yang sudah terhambur di ruang antah-berantah..
Apa gunanya?
Ah…!!!
Petek se..!!!
Lebih baik kubakar batang tembakau ini
Biar hembusan asapnya terbang menghilang bersama mozaik itu
Post on Facebook : 29 Desember 2013
 
 Mentang-mentang engkau promovendus yang belajar  Ekamatra

Pagi-pagi segini mau jelaskan padaku tentang momentum rasa

Pakai acara sketsa-sketsa lagi
Ilmu yang kumiliki masih lebih baik
Biarpun gersang namun mengajarkan bagaimana manusia melepaskan diri dari keinginan agar kebutuhannya yang jadi prioritas terpenuhi
Tapi lanjutkan saja ceramahmu
Lebih senang kulihat ginsul mu yang latif
Jadi bonanza bagi ku
Yah, biar jadi temanku menikmati segelas kopi pagi ini…
Post on Facebook : 18 Desember 2013


Kalau memang kita pergi untuk menanti kapan kembali
mengapa tidak bertahan saja di tempat?
Biar tak ada lenan yang ternoda
Biar terik mentari tak membakar
Biar mata tetap dimanja
Bila kita pergi karena ingin pergi, pergi saja..
Bila kita pergi karena tak ada pilihan, pergi saja...
Bila kita pergi agar mereka tahu kalau kita telah beranjak, pergi saja...
Bila kita pergi karena 1001 anak bangsa
Sandingkanlah imajinasi dan kesanggupanmu
Bertahanlah sampai waktu memutuskan kapan engkau harus kembali.
Bertanyalah ketika minda tak lagi menemui asa...
Minumlah bila dahaga mencengkam.
Santaplah bila engkau lapar
Berdoalah selalu...
RM 12, 24 April 2014, 23:12:48


Bagi pembaca yang merasa tertarik dengan tulisan ini, Nantikan Edisi 2 pada postingan berikutnya...

 
 

Comments