Cara Mudah Mengingat (Menghafal) Mekanisme Debet Kredit dalam Akuntansi

Dalam memahami siklus akuntansi baik perusahaan jasa maupun dagang, salah satu kemampuan dasar yang harus anda miliki adalah memahami mekanisme debet dan kredit. Banyak kalangan pelajar (khususnya jurusan IPS) bahkan Mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam melakukan pencatatan akuntansi karena tidak menguasai mekanisme debet dan kredit.
Sebagian besar dari anda yang belajar akuntansi pasti akan menemukan tabel seperti ini:
No
Akun
Bertambah dicatat di :
Berkurang dicatat di :
Saldo Normal
1.       
Aktiva/Harta
Debet
Kredit
Debet
2.       
Kewajiban/Utang
Kredit
Debet
Kredit
3.       
Modal
Kredit
Debet
Kredit
4.       
Pendapatan
Kredit
Debet
Debet
5.       
Beban/Biaya
Debet
Kredit
Debet
Tabel mekanisme debet dan kredit di atas, dapat dijelakan sebagai berikut :
Hasil analisis digunakan sebagai  acuan pencatatan selanjutnya dengan mencatat ke sisi
debet atau kredit berdasarkan ketentuan sebagai berikut.
1.     Harta : bertambah di debet, berkurang di kredit, saldo normal di debet.
2.     Utang : bertambah di kredit, berkurang di debet, saldo normal di kredit.
3.     Modal : bertambah di kredit, berkurang di debet, saldo normal di kredit.
4.     Prive  : bertambah di debet, berkurang di kredit, saldo normal di debet.
5.     Pendapatan: bertambah di kredit, berkurang di debet, saldo normal di kredit.
6.     Beban    : bertambah di debet, berkurang di kredit, saldo normal di debet.
Memahami tabel di atas, terlihat sangat ribet bahkan sulit, oleh karena itu, pada postingan kali ini saya mencoba membagikan cara mudah untuk mengingat (menghafal) mekanisme debet kredit, kepada para pembaca (khususnya pelajar dan mahasiswa) yang saya dapatkan dari browsing di beberapa blog :
Berikut ini tips mudahnya…
Caranya kita gunakan lima jari kita dengan ketentuan berikut:
# Jari Jempol = Harta
# Jari Telunjuk = Utang
# Jari Tengah = Modal
# Jari Manis = Pendapatan
# Jari Kelingking = Beban
Sudah ingat semua letaknya?
Sekarang kita pertemukan jari jempol dan jari kelingking. Dua jari yang bertemu ini punya saldo normal di debet, otomatis tiga jari lainnya punya saldo normal di kredit.
Setiap kelompok yang memiliki saldo normal di debet, setiap penambahan akan mempengaruhi debet pula dan setiap pengurangan akan mempengaruhi kredit. Begitu pula sebaliknya, setiap kelompok yang memiliki saldo normal di kredit, penambahan akan mempengaruhi kredit pula, sedangkan
pengurangan akan mempengaruhi debet.
Gimana? Cukup simple-kan untuk mengingatnya?
Cukup pertemukan jari jempol dan jari kelingking yang melambangkan debet.
Sumber Referensi: http://myaccblog.blogspot.com/2010/07/persamaan-dasar-akuntansi.html






Comments